Penelitian THIRST 2009 ini merupakan hasil kerjasama 3 perguruan tinggi di Indonesia, yaitu : Fakultas Ekologi Manusia ITB Bogor, Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR serta pasca sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2009 dengan mengambil sampel 1200 orang pada 4 lokasi yang berbeda di Indonesia, yaitu di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur & Sulawesi Selatan.
Pembicara & moderator pada acara THIRST 2009 di The Akmani Hotel, Jakarta
Komposisi manusia dewasa sekitar 60-70 % terdiri dari air, sementara pada bayi hampir 80 % tubuhnya terdiri dari air, dan pada janin bahkan lebih dari 90 % tubuhnya terdiri dari air. Air dibutuhkan oleh semua bagian tubuh manusia untuk dapat melakukan aktivitasnya. Guna air bagi tubuh antara lain sebagai : bahan pembentukan sel, bahan pembawa, pengatur suhu, pelarut, pereaksi, pelumas & sebagai bantalan/adsorber.
Jumlah air yang dibutuhkan oleh tubuh sangat bervariasi, tergantung dari jenis makanan yang dikonsumsi, suhu & kelembaban lingkungan, tingkat aktivitas tubuh, jenis kelamin, serta usia & kondisi tubuh. Kira-kira tubuh memerlukan sekitar 2 - 2,5 liter air perhari, jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan dari air minum & makanan.
Tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air ini, salah satunya adalah melalui rasa haus. Rasa haus merupakan mekanisme alami dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh & merupakan petunjuk bahwa tubuh sedang mengalami dehidrasi (kehilangan cairan tubuh). Ketika tubuh merasa haus (biasanya terasa di bagian lidah) maka sebenarnya tubuh sedang memberikan sinyal karena mengalami defisit cairan.
Sangat penting bagi kita untuk minum air sebelum merasa haus supaya keseimbangan cairan tubuh tetap terjaga. Di Indonesia sendiri, di dalam pedoman umum gizi seimbang yang dikeluarkan oleh Depkes dianjurkan supaya kita mengkonsumsi air minum minimal 2 liter atau 8 gelas sehari untuk memenuhi kebutuhan cairan dan menjaga kesehatan.
Cara mudah untuk mengetahui status hidrasi (keseimbangan cairan tubuh) kita adalah dengan mencek warna urin yang dikeluarkan. Bila urin yang dikeluarkan berwarna kuning pucat & tidak berbau maka menunjukkan status hidrasi yang baik. Sedangkan apabila urin berwarna oranye kuning dengan bau yang menyengat, maka hal ini menunjukkan bahwa tubuh perlu asupan air lebih banyak agar tidak mengalami dehidrasi.
Dehidrasi dapat terjadi akibat tubuh kehilangan air lebih banyak dibadingkan dengan asupannya. Namun dehidrasi juga dapat berkaitan dengan kadar garam mineral (terutama natrium dan kalium) dalam tubuh. Dehidrasi dapat disebabkan oleh muntah, diare, demam, penggunaan obat yang mengakibatkan banyak kencing, keringat berlebih karena cuaca panas dll.
Dehidrasi ditunjukkan dengan tanda-tanda : rasa haus, air seni sedikit dan pekat, jumlah keringat sedikit, mulut kering, tubuh lemas, hingga kulit yang kehilangan kekenyalannya. Dehidrasi juga dapat menyebabkan turunnya tekanan darah sehingga muncul rasa pusing ketika berdiri. Jika dehidrasi semakin tinggi dapat memicu penurunan kesadaran hingga kerusakan otak, karena otak adalah organ yang paling sensitif terhadap kekurangan air.
Tidak minum cukup air dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah yang meninggi, peredaran darah memburuk, pencernaan terganggu, fungsi ginjal rusak, meningkatnya resiko untuk terbentuknya batu di ginjal dan juga resiko untuk mengalami infeksi saluran kencing.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk minum air yang cukup setiap hari. Karena dengan minum air yang cukup secara teratur dapat mencegah terjadinya dehidrasi sehingga kesehatan tubuh akan lebih baik dan juga meningkatkan kemampuan fisik dan mental yang lebih baik lagi.
0 komentar