"Salah satu kiat sehat adalah minum air bersih delapan gelas sehari,namun meminum air bersih itu sebelum makan, bukan pada saat atau setelah makan," katanya dalam sebuah diskusi di Institut Pertanian Bogor (IPB), seperti dilansir Humas IPB, Sabtu.
Ketika membahas tema "Usia Senja Tetap Sehat, Sejahtera" yang dipandu oleh moderator Prof Dr drh Clara M. Kusharto, MSc, ia menjelaskan sejumlah kiat sehat lainnya, yang berguna bagi para lanjut usia saat memasuki masa senja.
Ia mengemukakan ada tiga tahap menuju sehat, yakni pertama memutuskan bahwa seseorang benar-benar berniat memiliki tubuh yang sehat, penuh energi dan sehat. Kedua, menggantikan keyakinan yang menghambat dengan keyakinan yang lebih tepat, dan ketiga, mengubah strategi dengan menerapkan kiat-kiat sehat yang telah terbukti.
Menurut dia, ada beberapa kegiatan untuk kiat-kiat sehat yang bisa dijalankan, dan satu diantaranya adalah minum delapan gelas air putih bersih, yang dilakukan sebelum makan.
Diungkapkannya bahwa tanda kekurangan air adalah kulit dan rambut menjadi kusam dan tidak bercahaya, serta air seni berwarna kuning pekat.
Guna memperkuat kiat sehat dengan cara minum air dimaksud, perlu pula didukung untuk memperbanyak konsumsi makanan kaya air, buah-buahan dan sayuran.
Kegiatan lainnya, adalah meningkatkan kekebalan tubuh dengan berprasangka baik, bersyukur dan sabar. "Dalam Alquran Allah SWT berfirman, Allah mengikuti prasangkaan hamba. Jika hamba berprasangka baik, Allah akan memperlakukan hamba sesuai dengan prasangkaannya, begitu pula sebaliknya,"katanya.
Selanjutnya, kita perlu bernafas efektif, karena pernafasan merupakan kunci kontrol oksigenasi sel. Tanpa energi tubuh kita berhenti bekerja, dan tanpa oksigen tak akan ada energi.
"Lakukan 10 nafas efektif tiga kali sehari, dengan perbandingan tarik dan tahan," katanya.
Cara lainnya, selalu menampilkan postur tubuh tegak. Bertekadlah untuk selalu bersikap tegak tinggi ketika duduk, berdiri atau berjalan. Hal ini terbukti membuat orang lebih sehat, bugar, bergairah, optimis dan percaya diri.
Ia juga menyarankan olah raga dua hari sekali. Pilih olah raga yang membuat seseorang bernafas dalam dan membangun tubuh dalam, daya tahan, kelenturan dan kekuatan. "Jangan biarkan dua hari berlalu tanpa olah raga," katanya.
Yang tidak kalah penting, ia menganjurkan untuk mengurangi lemak jenuh dan trigliserida. Lemak jenuh dan trigliserida membuat darah menjadi kental dan mengganggu sistem pembuangan. Lemak jenuh bisa berasal dari daging merah, lemak susu dan keju. Sementara trigliserida berasal dari minyak goreng.
"Lemak tidak jenuh, yakni omega 9, omega 6 dan omega 3 bermanfaat untuk membran sel, membantu produksi hormon, meningkatkan metabolisme, menetralisir asam dan sebagai pelumas, sehingga sel bebas bergerak. Contoh lemak tidak jenuh adalah minyak rami, minyak zaitun, ikan laut dalam dan alpukat," katanya.
Pada acara itu juga dihadirkan Dr Ir AY Rajino, M.A.D.E (75), Pembina Yayasan Dharma Wanita Lanjut Usia (lansia) IPB, yang diminta untuk memberikan pengalamannya.
Ia menyatakan bahwa, menjadi lansia justru harus mandiri, karena sesungguhnya potensi yang ada pada lansia dapat dimanfaatkan, sehingga tetap dihormati.
"Tidak seperti sekarang ini, banyak lansia yang diremehkan. Saat naik kendaraan umum misalnya, selain harus berebut dengan penumpang lain yang lebih muda, para lansia juga dihadapkan pada sikap para supir yang sering kali tidak menghargai para lansia," katanya.
0 komentar