Makanan yang mengandung asam lemak omega-3 dipercaya bisa mengurangi depresi. Riset yang dilakukan Andres Stoll tahun 1999 di Amerika Serikat menunjukkan, penderita depresi yang mengonsumsi asam lemak omega-3 secara teratur bisa mengurangi tingkat depresinya. Sumber makanan yang banyak mengandung asam lemak Omega-3 terdapat pada kacang-kacangan dan minyak ikan, seperti ikan salmon dan ikan tuna.
Anak yang menderita depresi juga dianjurkan mengonsumsi vitamin. Salah satu jenis vitamin yang sangat diperlukan adalah vitamin B5. Selain dikenal sebagai pencegah depresi, vitamin B5 juga penting untuk menambah ketahanan tubuh.
Contoh makanan yang memiliki kandungan vitamin B5 dengan jumlah cukup besar antara lain tomat, kuning telur, susu, yogurt, keju, gandum, dan kacang-kacangan.
Mengonsumsi kolostrum juga dipercaya membantu mengurangi depresi pada anak.
Susu berkolostrum mengandung zat yang dapat merangsang otak untuk memproduksi zat laktalbumin. Zat laktalbumin dipercaya mampu memproduksi serotonin dan albumin. Kedua zat itu mendorong munculnya perasaan baik pada diri seseorang. Perasaan baik tersebut dapat menimbulkan rasa senang dan dengan cepat suasana hati pun menjadi nyaman. Suasana hati semacam ini sangat dibutuhkan oleh anak yang tengah depresi.
Mengonsumsi kolostrum juga baik untuk kesehatan anak sebab susu berkolostrum memiliki kandungan zat antibodi dan memiliki nutrisi tinggi serta kandungan laktosa dalam jumlah rendah. Susu ini memiliki banyak manfaat. Selain memproduksi zat laktalbumin, mengonsumsi susu kolostrum rutin dipercaya dapat mengaktifkan produksi zat kimia lainnya di otak yang bisa meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Pasokan kolustrum terbaik dari air susu ibu alias ASI.
Sebaliknya, ada beberapa makanan atau zat yang perlu dihindari jika anak Anda mengalami depresi. Salah satunya adalah monosodium glutamat atau MSG. Konsumsi berlebihan dapat memicu penurunan kecerdasan otak dan sulit untuk berkonsentrasi.
Anak pengidap depresi juga harus dijauhkan dari minuman bersoda sebab minuman bersoda mengandung fosfor yang dapat menetralkan asam hidroklorida dalam lambung. Kondisi itu dapat mengganggu fungsi pencernaan sehingga bisa memperparah tingkat depresi. Maklum, gangguan lambung sering kali terjad saat depresi. (kompas.com)
0 komentar