Jika Anda minum diet soda karena ingin merampingkan tubuh dan tidak ingin menjadi gemuk, bisa jadi Anda sepertinya salah langkah. Para peneliti dari Universitas Texas Health Science Center di San Antonio, mencatat bahwa dari 600 orang dewasa dengan berat badan normal; rata-rata mereka yang mengonsumsi diet soda sedikitnya satu botol dalam sehari selama enam sampai tujuh tahun sedikitnya, tidak membuat berat badan menurun. Malah, sebaliknya. Kemungkinan besar berat badan mereka bertambah, dibandingkan mereka yang mengonsumsi soft drink biasa atau yang tidak mengonsumsi sama sekali.
Mengapa demikian? Teorinya diungkapkan oleh Sharon Parten Fowler, M.P.H., seorang peneliti untuk kasus ini. Ia mengatakan bahwa pemanis buatan yang ada di dalam kemasan diet soda, memberikan signal yang salah kepada tubuh untuk mampu menangkap jumlah kalori yang dikonsumsi, dengan menawarkan sesuatu yang manis tanpa kalori. Beberapa orang merasa bahwa jika mereka berhenti mengonsumsi minuman bersoda, mereka bisa menggantikannya dengan snickers bar (coklat).
Tapi faktanya satu kaleng minuman soda mengandung sekitar 150 kalori, sedangkan Snickers sekitar 280 kalori. Jana Klauer, M.D., physician New York City, spesialis nutrisi dan weight reduction, juga melihat dampak diet soda yaitu: “Semakin banyak pasien yang mengonsumsi produk dengan pemanis buatan, semakin sering keinginan mereka mencari sesuatu yang bergula.” Intinya yaitu: jika Anda ingin menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan, hindarilah minuman bersoda!
Tingkatkan energi Anda dengan empat jenis minuman ini, yang juga dapat melawan pembentukan kadar lemak Anda:
- Susu rendah atau tanpa lemak: studi menunjukkan bahwa tiga gelas produk dairy (terbuat dari susu), dari sumber makanan atau minuman (bukan suplemen) menghasilkan dua kali lipat kemungkinan penurunan berat badan sewaktu melakukan program diet.
- Air putih: Anda harus mengonsumsi enam sampai delapan gelas air putih per hari. Minum air putih sebelum dan di antara santapan Anda, dapat melawan rasa lapar Anda.
- Teh hijau: green tea dapat mempercepat pembakaran kalori yang dilakukan tubuh sewaktu mencernakan makanan. Cobalah mengonsumsi enam sampai delapan ons (220 gram) teh hijau.
- Kopi: kafein memiliki sifat stimulant (perangsang), membakar kalori dengan cepat dan mengurangi nafsu makan. Untuk mengatasi dehidrasi, jangan mengonsumsi lebih dari dua cangkir per harinya