MEMINIMALKAN BAHAYA ZAT-ZAT ADITIF PADA MAKANAN

Diposting oleh Oxy Drinking Water 20100611

Meski tidak semua bahan pengawet berbahaya, orang tua hendaknya tetap berhati-hati. Bahan pengawet yang dikatakan aman, jika dikonsumsi melebihi dosis maksimum pun tetap berbahaya.


Adakah makanan dalam kemasan yang tanpa bahan pengawet? Rasanya pertanyaan tersebut terdengar aneh di zaman sekarang ini. Betapa tidak, nyaris setiap hari perut kita tak pernah absen menerima pasokan makanan berbahan pengawet. Jajanan bocah di warung-warung, juga aneka camilan dan minuman di supermarket semuanya diduga kuat mengandung bahan makanan berpengawet. Bahkan, aneka saus dan selai pun mengandung bahan pengawet. Terlebih sumber makanan hewani dan nabati yang dikemas dalam kaleng. Dokter kandungan biasanya tidak menganjurkan ibu hamil mengonsumsi makanan dalam kemasan kaleng ini.

Menurut Dr. Sri Durjati Boedihardjo, ada beberapa alasan mengapa para pembuat makanan mengawetkan produk mereka. Salah satunya karena daya tahan kebanyakan makanan memang sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan, makanan bisa disimpan berhari-hari, bahkan berbulan-bulan dan ini jelas-jelas sangat menguntungkan pedagang.

Alasan lain, beberapa zat pengawet berfungsi sebagai penambah daya tarik makanan itu sendiri. Seperti penambahan kalium nitrit agar olahan daging tampak berwarna merah segar. Tampilan yang menarik biasanya membuat konsumen jatuh hati untuk membelinya.

Menurut pakar gizi dari RS Internasional Bintaro, Banten, secara garis besar zat pengawet dibedakan menjadi tiga. Ada GRAS (Generally Recognized as Safe) yang umumnya bersifat alami, sehingga aman dan tidak berefek racun sama sekali. Jenis berikut adalah ADI (Acceptable Daily Intake), yang selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) guna melindungi kesehatan konsumen. Terakhir adalah zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi, alias berbahaya seperti boraks, formalin dan rhodamin B. Formalin, misalnya, bisa menyebabkan kanker paru-paru serta gangguan pada alat pencernaan dan jantung. Sedangkan penggunaan boraks sebagai pengawet makanan dapat menyebabkan gangguan pada otak, hati, dan kulit.

PENGAWETAN ALAMI

* DENGAN GARAM

Salah satu metode pengawetan alami yang sudah dilakukan masyarakat luas selama bertahun-tahun adalah penggunaan garam atau NaCl. Larutan garam yang masuk ke dalam jaringan diyakini mampu menghambat pertumbuhan aktivitas bakteri penyebab pembusukan, sehingga makanan tersebut jadi lebih awet.

Pengawetan dengan garam ini memungkinkan daya simpan yang lebih lama dibanding dengan produk segarnya yang hanya bisa bertahan beberapa hari atau jam saja. Contohnya ikan yang hanya tahan beberapa hari, bila diasinkan bisa disimpan selama berminggu-minggu. Tentu saja prosedur pengawetan ini perlu mendapat perhatian karena konsumsi garam secara berlebihan bisa memicu penyakit darah tinggi. Apalagi jika keluarga si anak memiliki riwayat hipertensi.

* DENGAN SUHU RENDAH

Metode lain yang dianggap aman adalah pengawetan dengan menyimpan bahan pangan tersebut pada suhu rendah. Suhu di bawah nol derajat Celcius mampu memperlambat reaksi metabolisme, disamping mencegah perkembangbiakan mikroorganisme yang bisa merusak makanan.

Prosedur pengawetan melalui pembekuan ini bisa membuat makanan awet disimpan selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Meski begitu, kualitas makanan yang dibekukan tetap saja berkurang sedikit dibandingkan makanan segarnya. Selain itu, pembekuan juga berpengaruh terhadap rasa, tekstur dan warna maupun sifat-sifat lain dari makanan tersebut.

* DENGAN PENGERINGAN

Cara lain yang juga kerap dilakukan untuk mengawetkan makanan adalah pengeringan karena air bebas merupakan faktor utama penyebab kerusakan makanan. Semakin tinggi kadar air dalam makanan tertentu, maka semakin cepat proses kerusakannya. Melalui proses ini, air yang terkandung dalam bahan makanan akan diminimalkan. Dengan begitu, mikroorganisme perusak makanan tidak bisa berkembang biak.

Seperti halnya makhluk hidup yang kita jumpai sehari-hari, baik jamur, kuman, maupun bakteri memerlukan air untuk bisa bertahan hidup. Namun agar hasilnya bisa maksimal, proses pengeringan harus berjalan sempurna. Jika tidak, jamur dan mikroba tetap bisa tumbuh pada makanan yang berarti tidak aman lagi dikonsumsi.

Lebih lanjut, ahli gizi yang kerap disapa Ndung ini menuturkan, berdasarkan Permenkes No.722/88 terdapat 25 jenis pengawet yang diizinkan untuk digunakan dalam makanan. Meski termasuk kategori aman, hendaknya bahan pengawet tersebut harus digunakan dengan dosis di bawah ambang batas yang telah ditentukan.

BAHAN-BAHAN PENGAWET YANG DIIZINKAN:

1. asam benzoat,

2. asam propionat,

3. asam sorbat,

4. sulfur dioksida,

5. etil p-hidroksi benzoat,

6. kalium benzoat,

7. kalium sulfit,

8. kalium bisulfit,

9. kalium nitrat,

10. kalium nitrit,

11. kalium propionat,

12. kalium sorbat,

13. kalsium propionat,

14. kalsium sorbat,

15. kalsium benzoat,

16. natrium benzoat,

17. metil-p-hidroksi benzoat,

18. natrium sulfit,

19. natrium bisulfit,

20. natirum metabisulfit,

21. natrium nitrat,

22. natrium nitrit,

23. natrium propionat,

24. nisin, dan

25. propil-p-hidroksi benzoat.


BAHAN PENGAWET YANG DIIZINKAN NAMUN KURANG AMAN

Beberapa zat pengawet berikut diindikasikan menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi oleh individu tertentu, semisal yang alergi atau digunakan secara berlebihan.

* Kalsium Benzoat

Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin (racun), bakteri spora dan bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat mempengaruhi rasa. Bahan makanan atau minuman yang diberi benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu seperti aroma obat cair. Asam benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus sari buah, sirup, dan ikan asin. Bahan ini bisa menyebabkan dampak negatif pada penderita asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin. Kalsium Benzoat bisa memicu terjadinya serangan asma.

* Sulfur Dioksida (SO2)

Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirup dan acar. Meski bermanfaat, penambahan bahan pengawet tersebut berisiko menyebabkan perlukaaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.

* Kalium nitrit

Kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat. Sering digunakan pada daging yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna merah agar tampak selalu segar, semisal daging kornet.

Jumlah nitrit yang ditambahkan biasanya 0,1% atau 1 gram/kg bahan yang diawetkan. Untuk nitrat 0,2% atau 2 gram/kg bahan. Bila lebih dari jumlah tersebut bisa menyebabkan keracunan, selain dapat mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.

* Kalsium Propionat/Natrium Propionat

Keduanya yang termasuk dalam golongan asam propionat sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan tepung. Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah 0,32% atau 3,2 gram/kg bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju, dosis maksimumnya adalah 0,3% atau 3 gram/kg bahan. Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.

* Natrium Metasulfat

Sama dengan Kalsium dan Natrium Propionat, Natrium Metasulfat juga sering digunakan pada produk roti dan tepung. Bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan alergi pada kulit.

* Asam Sorbat

Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat. Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat perlukaan di kulit. Batas maksimum penggunaan asam sorbat (mg/l) dalam makanan berturut-turut adalah sari buah 400; sari buah pekat 2100; squash 800; sirup 800; minuman bersoda 400.

BAHAN PENGAWET YANG TIDAK AMAN

* Natamysin

Bahan yang kerap digunakan pada produk daging dan keju ini, bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.

* Kalium Asetat

Makanan yang asam umumnya ditambahi bahan pengawet ini. Padahal bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan rusaknya fungsi ginjal.

* Butil Hidroksi Anisol (BHA)

Biasanya terdapat pada daging babi dan sosisnya, minyak sayur, shortening, keripik kentang, pizza, dan teh instan. Bahan pengawet jenis ini diduga bisa menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker.

PERHATIKAN JUGA BAHAYA LAIN

Diingatkan, orang tua sebaiknya menganggap zat pewarna, zat pengawet, dan penyedap rasa saja yang membahayakan. Soalnya, tindakan yang dilakukan terhadap makanan juga bisa membahayakan. "Orang yang membakar makanan sampai gosong, misalnya, menganggap tidak ada masalah. Padahal, makanan yang gosong tersebut bisa memicu kanker," ungkapnya.

Botol plastik minuman air dalam kemasan yang dipakai ulang secara terus-menerus juga tidaklah aman. Sebab bahan plastik botol yang terbuat polyethylene terephthalate tersebut mengandung zat-zat karsinogen yang memicu timbulnya kanker. Kebiasaan memakai ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogennya melarut dalam air minum. Akibatnya, risiko terkena kanker pun semakin besar. Itulah sebabnya, konsumen hendaknya betul-betul mematuhi instruksi yang tertera pada botol tersebut. "Jika memang botol tersebut untuk sekali pakai, ya jangan dipakai berulang-ulang dong," katanya.

Selain itu zat pemicu kanker juga ditemukan pada makanan-makanan dengan pengolahan yang tidak tepat. Contohnya, pemanasan dengan suhu tinggi dalam jangka waktu lama bisa menghasilkan senyawa yang disebut trans-fatty acid (TFA). "Cara menggoreng dengan menggunakan minyak goreng yang sama secara berulang kali pun," tutur Ndung, "bisa menimbulkan radikal bebas dalam tubuh."

Jangan abaikan pula penggunaan pemanis buatan seperti siklamat dan sakarin. Walaupun pemakaiannya diizinkan, FDA (Food and Drug Association) tetap memberikan batasan-batasan. Untuk siklamat, penggunaan maksimalnya adalah 11mg/kg berat badan/hari, sedangkan sakarin 5 mg/kg berat badan/hari. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kedua senyawa ini bisa memicu kanker kandung kemih.

TIPS AMAN MEMILIH MAKANAN:

Apakah makanan yang dikonsumsi aman? Ndung memberikan sejumlah tip untuk menjadi acuan buat orang tua:

* Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. Snack, kerupuk, mi, es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan telah ditambahi zat pewarna yang tidak aman. Demikian juga dengan warna daging sapi olahan yang warnanya tetap merah, sama dengan daging segarnya.

* Jangan lupa cicipi juga rasanya. Biasanya lidah kita juga cukup jeli membedakan mana makanan yang aman dan mana yang tidak. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, semisal sangat gurih dan membuat lidah bergetar.

* Perhatikan juga kualitas makanan tersebut, apakah masih segar, atau malah sudah berjamur yang bisa menyebabkan keracunan. Makanan yang sudah berjamur menandakan proses pengawetan tidak berjalan sempurna, atau makanan tersebut sudah kedaluwarsa.

* Baui juga aromanya. Bau apek atau tengik pertanda makanan tersebut sudah rusak atau terkontaminasi oleh mikroorganisme.

* Amati komposisinya. Bacalah dengan teliti adakah kandungan bahan-bahan makanan tambahan yang berbahaya yang bisa merusak kesehatan.

* Ingat juga, kriteria aman itu bervariasi. Aman buat satu orang belum tentu aman buat yang lainnya. Bisa saja pada anak tertentu bahan pengawet ini menimbulkan reaksi alergi. Tentu saja reaksi semacam ini tidak akan muncul jika konsumennya tidak memiliki riwayat alergi.

Ndung menyontohkan pengawet Kalsium Benzoat pada produk minuman ringan yang amat digandrungi anak-anak. "Bagi anak-anak yang sehat mungkin tidak berdampak apa-apa, tapi bagi anak-anak yang mengidap asma, kandungan bahan pengawet ini bisa membuat asmanya kambuh."

* Kalaupun hendak membeli makanan impor, usahakan produknya telah terdaftar di Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) yang bisa dicermati dalam label yang tertera di kemasannya.

Tabloid Nakita

Peluang Usaha Air Oxy - Kesehatan Finansial Dan Kesehatan Tubuh Anda

Air OXY (Oxy Drinking Water ) adalah air minum yang telah diaktifkan dengan menggunakan sinar alpha melalui proses Molecular Resonance e-Magnetic Technology (MReT). Air minum yang mengandung ekstra oksigen murni tinggi serta air minum yang memiliki kandungan mineral An-Organik yang rendah. Tiga hal tersebut adalah kelebihan air OXY dibandingkan dengan air minum kemasan lainnya. Air Oxy memiliki nilai TDS (Total Dissolved Solids) 0 nol ppm.

Mencegah dan Menyembuhkan Penyakit. Aman bagi segala usia, tidak ada efek samping, serta mempercepat proses penyembuhan.

Sangat Membantu Untuk Yang Mempunyai Masalah Kesehatan seperti :

- Sakit Kepala/ Vertigo / Migrain - Diare - Bronchitis - Kencing Manis (Diabetes Melittus) Readmore .. - Kurang Darah - Mata Merah - Batu Ginjal - Lumpuh (Stroke) - Kegemukan (Obesitas) - Leukimia - Kelebihan Asam Urat - Radang Selaput Lendir - Sindrom Darah Kental - Penyumbatan Pembuluh Darah - Kanker Payudara - Disentri - Mabuk, pusing, gamang - Thalasemy - Kista - Impoten - Katarak - Cepat Letih - Asthma - Darah Tinggi - TBC Paru-paru - Rheumatik - Kolesterol - Radang Otak - Haid Tidak Teratur - Penyakit Saluran Kencing - Maag - Radang/ sakit persendian - Kanker Rahim - Sakit gigi dan sariawan - Gangguan jantung - Berbagai Alergi - Ambeien/ wasir - Thypus - Keputihan - Kelainan Darah - Demam Berdarah - Radang Amandel - Sembelit, dan lain-lain.

Aturan Minum

Minumlah pada saat perut kosong, karena penyerapan terjadi di usus halus dan manfaat untuk kesehatan akan dirasakan secara maksimal.

Untuk pencegahan : minum 1 botol pada malam hari sebelum tidur
Untuk pengobatan : minum 1 botol pada pagi hari dan 1 botol pada malam hari sebelum tidur

Diproses Dengan Teknologi Jerman, Activated water, ozone, oxygen.
BPOM.RI.MD No 254111001281 dan Halal MUI No 12120000050505
Hanya diproduksi dengan kemasan botol ukuran 388 ml. 1 Duz berisi 24 Botol.
Dengan Harga Konsumen Eceran Rp. 6000,-

Labels

Notification

Menerima Pemesanan Air Oxy untuk daerah Surabaya - Sidoarjo.

HARGA PABRIK >>> 107.500/dus

Alternatif Terapi Paling AMAN UNTUK SEGALA USIA dan TERBUKTI NYATA !

MINUM 1 BOTOL UNTUK JAGA KESEHATAN

ANDA SETIAP HARINYA !  

SANGAT PRAKTIS DIBAWA UNTUK ANDA YANG MEMPUNYAI JADWAL AKTIFITAS YANG SIBUK ! 

Pendaftaran cukup 125 ribu Anda sudah mendapatkan Alat Elektrolisa dan Hak Usaha Agen Air oxy dengan buku petunjuk dan akses member, tentunya harga member juga, dan penawaran menarik lain dari kami. Bonus Bulanan langsung Transfer ke Rekening Anda !

Kami juga menyediakan spanduk air oxy dengan jumlah terbatas.

Contact Person :

SURABAYA - BAYU (031-71777100)

SIDOARJO - BUDI (031-70374409)

Hubungi kami segera untuk pemesanan, pendaftaran member atau mengurus pendaftaran keagenan.

Anda sedang mencari Air Oxy dalam jumlah banyak, dapatkan diskon khusus untuk pembelian melalui kami. Barang selalu tersedia, walaupun di lain tempat terkadang Anda temui stok kosong.

Peluang Usaha Yang Dahsyat Untuk Anda Bagi Kesehatan Anda Sekeluarga serta Kantong Dompet Anda Dapatkan Bisnis dan Sehatnya

Demo Produk Air Oxy





Disclaimer: Blog Air-Minum-Oxy.blogspot.com ini bukan web resmi perusahaan www.oxycjdw.com. Tidak ada transaksi keuangan, bonus, refund, atau klaim apapun yang dapat dibebankan pada kami. Informasi terupdate tentang OXY tetap pada main web di www.oxycjdw.com, Anda pun dengan seksama harus membaca dan menyetujui segala bentuk agreement oleh OXYcjdw sebelum memutuskan menjadi bagian team bisnis kami. Alright Reserved Air-Minum-Oxy.blogspot.com Member Of CJDW Network ™